Click Download button below then SKIP AD to download Game Cinema Tycoon 2 Movie Mania in Full Version.
Download Game Cinema Tycoon 2 Movie Mania dengan klik gambar download dibawah ini kemudian SKIP AD.
Link
Something strange happened on the way to the local Cineplex this morning. Not only had the theater been given a 5-star makeover, but it was the direct result of our hard work. Moreover, juggling budgets, managing snack inventory and picking which films to screen unexpectedly proved a thrilling reward unto itself. Thank the recent debut of Cinema Tycoon 2: Movie Mania, one of the finest business simulations we’ve ever seen.
At first blush, it seems like every other money-managing challenge out there, dressed in a dizzying array of menu screens, virtual pulltabs and balance sheets. But the real beauty here shockingly lies in the title’s simplicity, as even novices can quickly understand the direct correlations between their actions and resulting consequences.
Rather than overwhelm with detail, as so many rivals do, the title instead offers graphical feedback in the form of colored meters, smiley faces and even real-time animated sequences where miniaturized patrons visit your screens. It’s therefore easy to tell when boosting the price of pretzels leaves hungry patrons cold, increasing ticket costs on seniors manages proves a wise decision or extra radio promotions bring in hundreds of happy new customers.
But let’s not get ahead of ourselves – half the thrill’s in the game’s catchy storyline, ample personality and, most crucially, attention to small details. As conveyed via a colorful intro, you’re a new employee charged with helping movie mogul Mr. Pickwick revive his ailing theater chain, brought to the brink of bankruptcy by ruthless mega-conglomerates. Meeting this goal requires being assigned to a range of theaters from rundown claptraps to slick suburban multiplexes, all frequented by varying types of kids, octogenarians and adults.
Every locale comes with its own goal (earn X many dollars, build Y number of ticket windows, work your way up to Z amount of screens), each town a different temperament. So while Pickwick himself occasionally offers helpful tips on what type of concessions or promos to emphasize and cartoon soccer moms and cops periodically pop up to offer occasional advice on the neighbors’ temperaments, hey… Most of the day-to-day managerial duties and guesswork are left to you.
Although heavy on the handholding at first, newcomers especially will appreciate the ease with which one manages to pick up the basic play systems, and get into a comfortable groove. At its core, play truthfully consists of only two phases. For starters, planning, where you decide which films to screen based on genre, quality and mass-market potential, as well as whether to hire new staff, make upgrades (adding more seats, say, or a better projector) and distribute flyers or take out TV ads.
After tweaking prices and settling on a lineup of movies (hilarious write-ups and faux posters advertise flicks like the hair-raising “Paws” or groundbreaking documentary “Yellow Snow”), the day’s business can begin.
During working hours, a series of viewpanels essentially show you customers arriving at ticket windows, hitting the snack bar, and settling into seats, with thought bubbles conveying their mood. Happily, these sequences can be sped up or skipped entirely, with instant feedback on performance offered in the form of daily news updates; arrows which indicate if ticket sales and film revenues are declining or skyrocketing; and trend overviews showing how well business is picking up, and with which groups of citizens. In other words, thanks to a superb user interface and elegant on-screen feedback, you’ll know right away if strategies are coming together as planned, or, sadly, falling apart.
Certainly, expect to encounter a sizable number of random pitfalls, such as competitors putting the squeeze on, impatient loan sharks or soda fountains suddenly breaking on you. There are also a substantial number of tabbed browser windows you can access to check in on employees or balance sheets. But in truth, this lemonade stand-like business simulation remains relatively straightforward and simplistic at its core.
Bearing this in mind, veterans of more complex offerings such as Industry Giant or RollerCoaster Tycoon may scoff. Still, a breezily casual spin on what’s inherently a tough subject to simulate, let alone wrap one’s head around, Cinema Tycoon 2 more than delivers on its promise of blockbuster entertainment. As such, while not the most robust or instantly addicting desktop diversion out there, we remain proud to give it a standing ovation.
Sesuatu yang aneh terjadi di jalan ke Cineplex lokal pagi ini. Tidak hanya memiliki teater diberi makeover 5-bintang, tetapi itu adalah hasil langsung dari kerja keras kami. Selain itu, menyulap anggaran, mengelola persediaan snack dan memilih yang film ke layar tanpa diduga terbukti kepada hadiah mendebarkan itu sendiri. Terima debut baru-baru ini Cinema Tycoon 2: Movie Mania, salah satu simulasi bisnis terbaik yang pernah kami lihat.
Pada blush pertama, tampaknya seperti setiap tantangan mengelola uang lain di luar sana, mengenakan tampilan rumit layar menu, pulltabs virtual dan neraca. Namun keindahan nyata di sini mengejutkan terletak pada kesederhanaan judul, sebagai siswa bahkan dengan cepat bisa memahami korelasi langsung antara tindakan mereka dan konsekuensi yang dihasilkan.
Daripada membanjiri dengan detail, karena begitu banyak saingan, judul malah menawarkan umpan balik grafis dalam bentuk meter berwarna, smiley wajah dan urutan animasi bahkan real-time di mana miniatur pengunjung mengunjungi layar Anda. Ini karena itu mudah untuk mengetahui kapan meningkatkan harga pretzel daun pelanggan lapar dingin, meningkatnya biaya tiket pada senior mengelola membuktikan keputusan yang bijaksana atau promosi radio tambahan membawa ratusan pelanggan baru bahagia.
Tapi mari kita tidak maju dari diri kita sendiri - setengah sensasi dalam alur cerita menarik permainan, kepribadian yang cukup dan yang paling krusial, perhatian pada rincian yang kecil. Sebagai disampaikan melalui intro berwarna-warni, Anda adalah seorang karyawan baru diisi dengan membantu film maestro Mr Pickwick rantai menghidupkan kembali teater yang sakit itu, dibawa ke ambang kebangkrutan oleh konglomerat mega-kejam. Tujuan pertemuan ini perlu ditetapkan untuk berbagai teater dari claptraps kumuh untuk multiplexes pinggiran kota licin, semua sering dikunjungi oleh berbagai jenis anak-anak, octogenarians dan orang dewasa.
Setiap lokal datang dengan tujuan sendiri (mendapatkan dolar banyak X, Y nomor membangun jendela tiket, bekerja dengan cara anda sampai jumlah Z layar), masing-masing kota temperamen yang berbeda. Jadi sementara Pickwick sendiri sesekali menawarkan tips bermanfaat tentang jenis konsesi atau promo untuk menekankan dan ibu kartun sepak bola dan polisi secara berkala pop up untuk menawarkan nasihat sesekali pada temperamen para tetangga ', hey ... Sebagian besar tugas manajerial sehari-hari dan menebak-nebak dibiarkan untuk Anda.
Meski berat pada berpegangan tangan pada awalnya, pendatang baru terutama akan menghargai kemudahan dengan mana yang berhasil mengambil sistem bermain dasar, dan masuk ke alur nyaman. Pada intinya, bermain sebenarnya hanya terdiri dari dua tahap. Sebagai permulaan, perencanaan, di mana Anda memutuskan film untuk layar berdasarkan genre, kualitas dan potensi pasar massal, serta apakah untuk mempekerjakan staf baru, membuat upgrade (penambahan kursi lebih banyak, misalnya, atau proyektor lebih baik) dan mendistribusikan selebaran atau mengambil iklan TV.
Setelah harga tweaker dan menetap di barisan film (lucu write-up dan poster palsu mengiklankan film seperti "Paws" rambut penggalangan atau terobosan dokumenter "Yellow Snow"), bisnis hari itu dapat dimulai.
Selama jam kerja, serangkaian viewpanels dasarnya menunjukkan pelanggan tiba di jendela tiket, memukul snack bar, dan menetap menjadi kursi, dengan gelembung pikir menyampaikan suasana hati mereka. Untungnya, urutan ini dapat dipercepat atau dilewati seluruhnya, dengan umpan balik instan terhadap kinerja yang ditawarkan dalam bentuk update berita harian; panah yang menunjukkan jika penjualan tiket dan pendapatan film yang menurun atau meroketnya; dan ikhtisar tren menunjukkan seberapa baik bisnis adalah mengambil , dan dengan yang kelompok warga negara. Dengan kata lain, berkat antarmuka pengguna yang hebat dan elegan umpan balik pada layar, Anda akan tahu segera jika strategi yang datang bersama seperti yang direncanakan, atau, sedih, hancur berantakan.
Tentu saja, berharap menemukan sejumlah besar dari perangkap acak, seperti pesaing menempatkan squeeze pada, rentenir tidak sabar atau air mancur soda tiba-tiba melanggar pada Anda. Ada juga sejumlah besar tab jendela browser Anda dapat mengakses untuk check-in pada karyawan atau neraca. Tetapi sebenarnya, ini simulasi bisnis seperti limun berdiri tetap relatif mudah dan sederhana pada intinya.
Bearing ini dalam pikiran, veteran persembahan yang lebih kompleks seperti Industri Giant atau RollerCoaster Tycoon mungkin mengejek. Namun, putaran santai biasa pada apa yang inheren suatu subjek yang sulit untuk mensimulasikan, apalagi membungkus seseorang kepala sekitar, Cinema Tycoon 2 lebih dari memberikan pada janji hiburan blockbuster. Dengan demikian, meskipun tidak yang paling kuat atau langsung addicting pengalihan desktop luar sana, kami tetap bangga untuk memberikan tepuk tangan meriah.
